computing cup 2011

Sabtu, 16 Februari 2013

Pakaian industri integrasi kunci untuk pertumbuhan ASEAN


Isu Tanggal: 2013/07/02

Pakaian dan tekstil pemain industri menyarankan ASEAN produsen harus menjalin kemitraan strategis dan berinovasi lebih selama 'Forum Sumber Perdana - Fokus pada ASEAN', di Jakarta, Indonesia, laporan hanya-style.com.

"Integrasi ini akan membuat ASEAN menjadi pasar yang besar untuk produk dan layanan, dan mudah-mudahan akan membuat ASEAN menjadi kekuatan pertumbuhan ekonomi utama di Asia, selain China dan India," kata Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia.

Dia mencatat penduduk 640 juta dari zona ASEAN merupakan pasar utama. Perjanjian perdagangan bebas ASEAN telah ditempa dengan negara-negara termasuk Jepang, Cina, Australia, Selandia Baru, India dan Korea Selatan, serta Trans-Pacific Partnership direncanakan (TPP), dan pembeli dan investor harus membanjiri ke wilayah ini, Ade Sudrajat menambahkan .

Sementara itu, Mark Lee, Wakil Presiden Tekstil Singapura dan Fashion Federation, dan CEO Sing Lun Holdings Ltd, mencatat bahwa banyak pembeli atau fasilitas di China akan bergeser keluar sebagian dari produksi. "Tidak hanya untuk kepentingan manajemen risiko, tetapi karena banyak pembeli kami mendorong untuk setidaknya 25% dari dolar sourcing. Jadi, itu sebabnya kami mulai menjelajahi Indo-China lima tahun lalu, "katanya.

Mr Lee mengatakan bahwa sebagai kenaikan biaya tenaga kerja, keunggulan kompetitif akan dibuat oleh efisiensi internal dan kemitraan jangka panjang, tegasnya. Perusahaan ASEAN perlu memperdalam pakaian dan tekstil integrasi sektor vertikal.


Sumber: ATA Tim Redaksi
(AC)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More